Avada kadabra…!! Kutukan paling mematikan dan dilarang di negeri sihir. Mantra itu akhirnya terucap dari mulut Severus Snape dalam film Harry Potter and the Half Blood Prince. Film yang sedang booming ini memang layak diacungi jempol, selain alur ceritanya bagus, teknologi pembuatannya pun cukup menarik.
Dalam permulaan film Harry Potter and the Half-Blood Prince, diperlihatkan langit kota London yang kelabu, tiba-tiba Millenium Bridge, sebuah jembatan di London berguncang. Kabel-kabel penyangga jembatan itu satu persatu putus, dan semua pejalan kaki berlarian. Bagaimanakah teknologi pembuatan scene tersebut?
Permulaan yang dramatik tersebut ternyata menggabungkan dua shot dari objek riil dan objek hasil komputer. Millenium Bridge yang ditampilkan sebelum roboh, itu merupakan gambar asli yang terdapat di London. Namun, ketika jembatan mulai berguncang, melilit, dan roboh, filmmakers membuatnya di virtual plate.
Mereka membuat jembatan beserta kota London yang komplit dalam komputer. Di samping itu, mereka meng-create sebuah photorealitic computer generated yang menggambarkan jembatan dengan orang-orang di dalamnya.
Di samping itu, untuk mengambil High Dynamic Range Image (HDRI) dalam bentuk foto Millenium Bridge dan sungai Thames, Double Negative (tim pembuat Half-Blood Prince) bahkan bekerja sama langsung dengan arsitek jembatan itu. Hal ini untuk memudahkan rancangan jembatan yang akurat.
Burke, supervisor dari tim ini mengatakan, tim yang beranggotakan lima hingga 20 orang ini butuh beberapa bulan untuk membangun jembatan versi komputer ini. Pengerjaan tersebut meliputi texture dan pemasangan lainnya dalam bentuk 3D animating program Maya. Aplikasi ini juga menggunakan HDRI photography untuk membuat tekstur dan detail dengan benar.
Selain scene Millenium Bridge, dalam film Harry Potter ini penonton diperkenalkan dengan inferi. Sebuah makhluk yang menyerupai zombie. Makhluk ini berbondong-bondong keluar dari bawah air. Mengesankan.
Ketika meng-create inferi, David Yates, Director film Harry Potter and the Half Blood Prince menjelaskan, dirinya bahkan bekerja sama dengan George Luca’s VFX Company, Industrial Light & Magic (ILM) untuk membantu meng-create karakter ini. Mereka menggunakan 2D concept art, seperti halnya untuk ukuran tubuh, kulit, dan tentunya pergerakan dari inferi tersebut.
Memang, bukan pekerjaan mudah untuk membuat penonton film tersenyum, tertawa, ketakutan, bahkan menangis. Dan hasilnya? Adalah sebuah adegan yang cukup impressive. Selamat menikmati kreasi dari kecanggihan teknologi dalam Harry Potter and the Half Blood Prince…
0 komentar:
Posting Komentar